alat-alat sensor
10 JENIS SENSOR BESERTA CARA KERJANYA
1. Sensor gerak (PIR)
Sensor gerak atau PIR mempunyai dua bagian utama. Bagian yang pertama
pemancar infrared, sedangkan bagian yang kedua yaitu penerima. Bila alat sensor
ini ada yang melewatinyan bagian pemancar akan mengirim tanda atau sinyal ke
bagian penerima. Selanjutnya, penerima akan memberi perintah pada alat lainnya.
Misalnya membuka pintu atau mengeluarkan suara, tergantung system aplikasi yang
diterapkan.
Contoh aplikasi :
Pintu yang bisa membuka sendiri secara otomatis Jika ada yang lewat
atau masuk maupun keluar. Alat
sensor tersebut melakukan deteksi terhadap suatu gerakan yang disebut Namanya
adalah PIR (Passive Infrared Sensor)
2. RTD (Resistance Temperature Detectors)
Bila RTD berada pada suhu
kamar maka beda potensial jembatan adalah 0 Volt. Keadaan ini disebut
keadaan setimbang. Bila suhu RTD berubah maka resistansinya juga
berubahsehingga jembatan tidak dalam kondisi setimbang. Hal ini menyebabkan
adanya bedapotensial antara titik A dan B. Begitu juga yang berlaku pada
keluaran penguat diferensial.
Contoh Aplikasi :
Pada proses
pengontrolan temperatur di line fuel gas (pipa berbahan bakar gas) ini
diperlukan pengontrolan (pengendalian) temperatur agar suhu yang ada pada pipa
tersebut selalu dalam keadaan stabil sehingga dapat dijadikan bahan bakar
kompresor. Uap gas (vapour) yang dihasilkan dari produk drum akan di panaskan
di Heat Exchanger sehingga uap gas tersebut dapat dijadikan bahan bakar
kompressor. Alat yang digunakan untuk mengontrol temperatur uap gas, merupakan
salah satu peralatan atau instrument pabrik. Apabila alat ini tidak beroperasi
maka temperatur yang diinginkan tidak akan tercapai sehingga kompressor tidak
dapat bekerja dan pabrik tidak dapat beroperasi secara normal dan secara
otomatis produksi pabrik pun menjadi berkurang. Untuk itu digunakan instrumen
pengukur temperatur yaitu Resistance Temperature Detector (RTD) yang berperan
mengawasi dan mengontrol temperatur gas. RTD ini bekerja berdasarkan
perbandingan perubahan temperatur dengan besaran tahanan listrik dari logam
yang terdapat pada sensor RTD tersebut, dan jenis logam yang sering digunakan
adalah platina (Pt100).
3. Sensor Suhu (Thermokopel)
Jika salah satu pangkal lilitan dipanasi, maka pada kedua ujung
penghantar yang lain akan muncul beda potensial (emf). Thermokopel
ditemukan oleh Thomas Johan Seebeck pada tahun 1820. Tegangan
keluaran emf (elektro motive force) thermokopel masih sangatrendah, hanya
beberapa milivolt. Thermokopel bekerja berdasarkan perbedaan pengukuran. Oleh
karena itu jika ukntuk mengukur suhu yang tidak diketahui, terlebih dulu harus diketahui tegangan Vc pada suhu
referensi (reference temperature). Bila thermokopel digunakan untuk mengukur suhu yang
tinggi makaa akan muncul tegangan sebesar Vh. Tegangan
sesungguhnya adalah selisih antara Vc
dan Vh yang disebut net voltage (Vnet).
Contoh Aplikasi :
· Industri besi dan baja
· Pengaman pada alat-alat pemanas
· Untuk termopile sensor radiasi
· Pembangkit listrik tenaga
panas radioisotop, salah satu aplikasi termopile
4. Sensor Suhu (IC IM35)
Tegangan keluaran rangkaian betaambah 10 mV/0C.
Dengan memberikan tegangan referensi negtif (-Vs) Dengan memberikan
tegangan referensi negatif (-Vs) pada rangkaian, sesor ini mampu bekerja
pada rentang suhu -550C
– 1500C. Tegangan keluaran dapat diatur 0 V pada suhu 00C
dan ketelitian sensor ini adalah ±10C.
Contoh Aplikasi :
Sistem monitoring suhu ruangan pada laboratorium kimia,
sistem monitoring suhu rumah kaca.
5. Sensor Suhu (Thermistor)
Mengubah suhu
menjadi resistansi atau hambatan listrik yang berbanding terbalik dengan
perubahan suhu. Semakin tinggi suhu, semakin kecil resistansinya.
Contoh Aplikasi :
Aplikasi thermistor
pada otomotif adalah
pada Sensor IAT (Intake Air Temperature) Sensor ini medeteksi temperatur udara
masuk ke engine dengan mengunakan thermistor.
6. Bimetallic Temperature Sensor
Sensor ini mengubah mampu besaran suhu menjadi gerakan. sensor ini terbuat dari dua buah logam yang disatukan atau direkatkan menjadi satu. Cara kerja dari sensor ini adalah setiap logam kan mempunyai koefisien muai yang berbeda-beda maka jika dua buah logam yang memiliki koefisien muai yang bebeda disatukan maka gabungan kedua logam itu akan melengkung jika dipanasi. Karena sifatnya yang bisa melengkung jika terkena panas maka bimetal ini sering dipakai sebagai saklar suhu otomatis atau sebagai alat ukur suhu yang analog.
Contoh Aplikasi :
Salah satu aplikasi dari Bimetallic
temperature sensor ini adalah pada setrikaan listrik pada setrika jika suhu
melebihi batas yang telah ditentukan maka setrika akan mati sendiri dan akan
ada bunyi "tik", itu sebenarnya adalah Bimetallic temperature sensor
yang sedang melengkung. Disini bimetal berfungsi sebagai saklar suhu otomatis
yang akan memutus kontak listrik jika suhu setrika melebihi batas yang
ditentukan.
7. Sensor Ultrasonic
Sensor ultrasonik bekerja berdasarkan prinsip pantulan
gelombang suara, dimana sensor ini menghasilkan gelombang suara yang kemudian
menangkapnya kembali dengan perbedaan waktu sebagai dasar penginderaannya.
Perbedaan waktu antara gelombang suara dipancarkan dengan ditangkapnya kembali
gelombang suara tersebut adalah berbanding lurus dengan jarak atau tinggi objek
yang memantulkannya. Jenis objek yang dapat diindera diantaranya adalah: objek
padat, cair, butiran maupun tekstil.
Contoh Aplikasi :
Sensor ultrasonic banyak digunakan di berbagai perangkat pengukur
jarak. sebagai contoh di dunia robotika sensor ini digunakan sebagai indra
utama untuk navigasi robot. sebagai contoh tipe ultra sonic yang banyak
digunakan adalah tipe SRF, dan PING pada perinsipnya sensor jarak ultra sonic
menggunakan prinsip kerja yang sama, yaitu pngirim sinyal dan penerima sinyal
(transmitter and receiver). sensor ini bekerja pada frequency 40 Khz.
8. Sensor Penyandi (Encoder)
Sensor ini adalah saat rangkaian sumber cahaya diberi VCC 5
Volt dan menghasilkan cahaya, cahaya masuk pada photodioda tidak terhalangi
maka akan menghasilkan tegangan 5V dan begitu juga sebaliknya saat terhalangi
maka akan menghasilkan tegangan 0V. Dimana tegangan menjadi inputan untuk
mikrokontroler.
Contoh Aplikasi :
Salah satu aplikasi rotary encoder sebagai sensor posisi
digunakan pada Mouse Analog (Mouse yang
menggunakan Bola). Kurang lebih Tiga buah Rangkaian Sensor Posisi menggunakan
Rotary Encoder.
9. Sensor Level (Silo Pilot)
Sensor Level ini akan menurunkan bandulnya dengan timing tertentu kemudian jika
bandul tersebut menyentuh material maka bandul akan naik kembali. Dan Level
ketinggian material bisa diketahui dari Panjang bandul yang diturunkan tersebut.
Bisa juga diperintahkan dari Pusat Kontrol untuk memberikan Command ke
Controller jika ingin melakukan pengukuran material menggunakan SiloPilot ini.
Contoh Aplikasi :
Penggunaan sensor level
di pabrik semen biasanya di pasang di bin material, Silo ataupun untuk
mengetahui
ketinggian/volume tandon air (water treatment). Silo pilot cocok untuk
pengukuran level di pabrik semen karena selain cukup handal sensor ini
juga baik untuk pengukuran material bulk
seperti semen.
10. Sensor Level (Level Switch)
Sensor level switch ini cukup sederhana, sensor ini
cuman melakukan pensaklaran biasa, apabila material semen kontak dengan sensor
sehingga switch tertekan maka kita cukup menghubungkan kaki NO/NC nya dengan
tegangan signal baik itu 24 VDC atau 220 VAC, yang kemudian signal kita dapat
teruskan ke controller (PLC/DCS).
Contoh Aplikasi :
Sama
seperti sensor silo pilot, penggunaan sensor level switch ini biasa di
gunakan di pabrik semen. tetapi di bandingkan silo pilot, sensor level
switch ini masih kalah.
Dirangkum oleh:Azizurrahman Razikin
terima kasih pak ZAIDIR ST.,M.Cs
Komentar
Posting Komentar